Sabtu, 16 November 2019

SEGMENTASI PASAR GLOBAL DAN TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN RANTAI PASOK DAN RANTAI NILAI

Segmentasi pasar global didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi kelompok atau kumpulan pelanggan potensial pada tingkat nasional maupun sub nasional yang kianya mempunyai persamaan tingkah laku dalam membeli.
Setelah mengidentifikasikan segmen, langkah berikutnya menetapkan target, artinya mengevaluasi segmen & memfokuskan usaha pemasaran pada suatu Negara atau kelompok orang yang mempunyai respon potensial yang signifikan.
Akhirnya perushaan harus merencanakan cara untuk membidik pasar-pasar yang dipilih sebagai targe dengan menetapkan posisi terbaik bagi produk yang ditawarkannya. Menetapkan posisi berarti menemukan cara menanamkan produk dalam ingatan pembeli potensial dipasar target dengan merancang bauran pemasaran secara tepat.
Segmentasi Pasar Global
Sekarang ini , para agen periklanan & perusahaan global cenderung mensegmentasikan pasar dunia berdasarkan pada beberapa kriteria kunci :
1.    Demografis
Didasarkan pada karakteristik populasi yang dapat diukur ari seperti umur, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan & pekerjaan.
2.    Psikografis
Proses pengelompokan orang dalam arti sikap, nilai-nilai yang dianut, dan gaya hidup idealis, materialis, tradisional.
3.    Karakteristik tingkah laku & manfaat yang dicari.
Tingkah laku : memfokuskan pada apakah orang akan membeli & menggunakan suatu produk atau tidak, disamping seberapa sering & berapa banyak yang dipakainya. Konsumen dapat dikategorikan menurut tingkat penggunaan, mis : pengguna berat , sedang, ringan, bukan pengguna. Atau menurut status pengguna, mis : pengguna potensial, bukan pengguna, mantan pengguna, pengguna regular, pengguna pertama kali, dan pengguna produk pesaing.
Manfaat yang dicari : manfaat yang ditawarkan suatu produk tanpa memperdulikan wilayah geografisnya.
Menetapkan Sasaran Global
Segmentasi merupakan proses yang dipergunakan oleh pemasar untuk mengelompokkan konsumen yang mempunyai keinginan & kebutuhan yang sama.
Menetapkan sasaran adalah : tindakan mengevaluasi & membandingkan kelompok yang diidentifikasi & kemudian memilih satu atau beberapa diantaranya sebagai calon dengan potensi paling besar.
Kriteria untuk menentukan target :
1.  Besar segmen yang ada & potensi pertumbuhan
2.  Persaingan potensial
3.  Kecocokan & kelayakan

Memilih strategi pasar sasaran global:
1.  Pemasaran global yang tidak membeda-bedakan
  Serupa dengan pemasaran misal dalam satu Negara pendek kata, serupa dengan melibatkan penciptaan bauran pemasaran yang sama

2.  Pemasaran global terkonsentrasi
    Menyiapkan bauran pemasaran untuk membidik segmen tanggal dipasar global

3.  Pemasaran global yang membeda- bedakan
Strategi ini mencakup sasaran dua atau lebih segmen pasar yang berbeda dengan berbagai penawaran bauran pemasaran.
Menentukan posisi produk di pasar global
Pemasaran menentukan posisi yaitu suatu proses yang dipakai oleh perusahaan untuk menetapkan suatu citra dibenak konsumen relative, terhadap citra produk yang ditawarkan oleh pesaing.
Menentukan posisi teknologi tinggi ( Hi-tech Positioning )
Komputer pribadi , video & peralatan stereo, serta mobil merupakan contoh kategori produk dengan menentukan posisi teknologi tinggi terbukti efektif. Produk seperti ini sering kali dibeli atas dasar sifat –sifat produk yang konkret walaupun citra mungkin juga penting. Pembeli biasanya sudah mempunyai atau berkeinginan memperoleh informasi teknis yang cukup banyak. Dibagi 3
1.    Produk teknis : computer, bahan kimia. Contoh produk yang pembelinya mempunyai kebutuhan tertentu, perlu banyak informasi serta mempunyai bahasa yang sama. Mis : pembeli computer di Eropa & Amerika mempunyai pengetahuan yang setara mengenai mikroprosesor 486, hard dis 80 mega, 8 mega RAM.

2.   Produk untuk peminat khusus. Produk ini tidak terlalu teknis & lebih berorientasi pada waktu luang atau rekreasi, mempunyai karakteristik pengalaman yang serupa & keterlibatan pengguna yang tinggi. Bahasa yang sama & symbol yang berkaitan dengan produk seperti itu dapat mengatasi hambatan bahasa & budaya. Peralatan olah raga adidas, kamera Canon, contoh produk untuk peminat khusus yang sukses.

3.    Produk yang dapat ditunjukkan kegunaannya. Produk yang berbicara untuk dirinya sendiri dalam iklan sifat & dan manfaatnya juga berjalan dengan baik. Kamera instan Polaroid merupakan contoh produk global yang dapat ditunjukkan kegunaannya & amat sukses.

Menentukan posisi sentuhan canggih ( Hi-touch positioning )
Kurang memerlukan penekanan pada informasi khusus & lebih menekankan pada citra.
Pembeli produk sentuhan canggih juga mempunyai bahasa yang sama & sekumpulan symbol yang berkaitan dengan tema kesejahteraan, materialism, & romantisme . Ada 3 :

1.     Produk yang memecahkan masalah umum.
    Kategori ini menyediakan manfaat yang berkaitan dengan moment kecil dalam kehidupan . Iklan     yang menayangkan percakapan diantara teman di kafe sambil minum secangkir kopi atau               menghilangkan dahaga dengan minuman ringan disiang hari ditepi pantai menempatkan produk       dipusat kehidupan sehari-hari & mengkomunikasikan manfaat yang ditawarkan dengan cara yang     dipahami diseluruh dunia.
2.    Produk desa global.
   Wangi-wangian chanel, pakaian mode pendesain, air mineral & pizza merupakan contoh baik dari    produk yang mempunyai posisi alami kuat diseluruh dunia. Dalam pasar globalproduk mungkin        mempunyai daya tarik global hanya berdasaarkan pada Negara pembuatnya. Ke-Amerika-an dari    Levis, Marlboro, & Harley-Davidson. Sony merupakan nama yang sinonim dengan mutu Jepang,    Mercedes merupakan perwujudan insinyur Jerman yang legendaries.
3.    Produk yang menggunakan tema universal.
    Beberapa tema iklan & daya tarik produk dipikirkan cukup mendasar sehingga benar bersifat          transnasional. Tema tambahan adalah materialissme ( kunci untuk citra oang kaya & status ),          kepahlawanan ( tema termasuk individu sederhana atau pengorbanan diri ) bermain ( waktu luang    / rekreasi ) & prokreasi ( citra masa pacaran & romantisme )
Perlu dicatat bahwa beberapa produk dapat diposisikan dengan lebih dari 1 cara.
Misal : camera canggih dapat diklasifikasikan à produk teknik & untuk peminat khusus.
Produk lain mungkin diposisikan dalam mode bi-polar artinya sebagai produk berteknoloogi tinggi sekaligus sentuhan canggih.
Pemasaran di Negara berkembang
Kekurangan akan barang & jasa merupakan masalah sentral dinegara-negara berkembang & kebutuhan yang paling menekan adalah memperluas produksi.Pemasaran adalah disiplin yang menjadi pedoman dalam proses mengidentifikasi & memenuhi kebutuhan & keinginan masyarakat.
Sebelum memutuskan apakah akan memasuki suatau Negara berkembang, hal-hal yang perlu dipertimbangkan :
1.   Carilah informasi lain disamping PNB per kapita. Angka per kapita mungkin menyembunyikan adanya kelas menengah dalam jumlah besar dalam pasar tadi.
2.    Pertimbangan Negara-negara berkembang secara kolektif, bukan satu persatu.
3.    Ingat bahwa tidak semua Negara berkembang sama.
4.   Beri bobot antara manfaat & biaya kalau menjadi perusahaan pertama yang menawarkan suatu produk atau jasa disebuh Negara berkembang.
5.  Tetapkan batas waktu realistic untuk melihat hasilnya. Karena perbedaan hokum politik atau kekuatan sosial, berbagai peristiwa mungkin bergerak dengan lambat.


Teknik Pengambilan Keputusan Terkait dengan Rantai Pasok (Supply Chain) dan Rantai Nilai ( Value Chain)

Supply Chain  
Supply Chain atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai rantai pasok adalah salah satu bagian penting dalam suatu bisnis. Supply chain merupakan perkembangan dari logistik yang sedemikian rupa. Karena e-business menerapkan media elektronik serta teknologi informasi dalam penerapannya, maka manajemen rantai pasok yang terjadi semakin berkembang.
Supply Chain meliputi perencanaan dan pengelolaan dari semua kegiatan yang terlibat dalam sumber dan pengadaan, konversi, dan semua kegiatan manajemen logistik. Yang paling utama, hal tersebut juga mencakup koordinasi dan kolaborasi dengan mitra, yang mana bisa  merupakan pemasok, perantara, pihak ketiga penyedia layanan  dan pelanggan. Pada dasarnya, Supply Chain Managementmengintegrasikan penawaran dan permintaan manajemen di dalam dan antar perusahaan.
Supply Chain adalah integrasi proses bisnis kunci dari pengguna akhir melalui pemasok asli yang menyediakan produk, layanan, dan informasi yang memberi nilai tambah bagi pelanggan dan stakeholder lainnya.
Manajemen jaringan hubungan dalam perusahaan dan antara organisasi saling tergantung dan unit usaha yang terdiri dari pemasok bahan, pembelian, fasilitas produksi, logistik, pemasaran, dan sistem terkait yang memfasilitasi arus maju dan mundur bahan, jasa, keuangan dan informasi dari produsen asli kepada pelanggan akhir dengan manfaat nilai tambah, memaksimalkan profitabilitas melalui efisiensi, dan mencapai kepuasan pelanggan.
Contoh Supply Chain :



Keterangan gambar :
1.    Pemasok kaleng mendapatkan bahan-bahan untuk membuat kaleng dari industry baja dan timah
2.      Pabrik Bahan Pelengkap
3.   Pemasok Bahan Baku mendapatkan bahan baku dari pemasok gula dan garam, pemasok    tepung, pemasok mentega & pemasok bahan bahan lainnya
4.      Pemasok pembungkus mendapatkan bahan baku dari industri kertas dan plastic
5.      Semua Bahan pasokan di kirim ke manufaktur untuk diolah menjadi Butter Cookies
6.      Butter Cookies didistribusikan oleh Distributor ke Grosir
7.      Penjual Grosir menjual Butter Cookies ke Penjual Eceran
8.      Penjual Eceran menjual Butter Cookies kepada Customer akhir

Kesimpulan 
Supply Chain adalah kegiatan yg melibatkan koordinasi pengelolaan bahan baku/material, informasi bisnis dan arus keuangan dalam hubungan bisnis antarorganisasi/perusahaan yg berpartisipasi dengan manfaat nilai tambah, memaksimalkan profitabilitas melalui efisiensi, dan mencapai kepuasan pelanggan. Supply Chain bersifat siklus yang berjalan terus menerus seiring dengan proses bisnis suatu perusahaan yang mencakup :
– Aliran material : aliran produk secara fisik dari pemasok ke pelanggan, termasuk di dalamnya pengembalian produk (retur), layanan (services), pengolahan ulang (recycling) dan pembuangan (disposal)
– Aliran informasi : meliputi ramalan permintaan, transmisi pembelian dan laporan status pengiriman barang
– Aliran Keuangan : meliputi informasi kartu kredit, syarat kredit, jadwal pembayaran.

Value Chain
Value Chain Porter (ditemukan oleh Michael Porter) adalah model yang digunakan untuk membantu menganalisis aktivitas-aktivitas spesifik yang dapat menciptakan nilai dan keuntungan kompetitif bagi organisasi.


     Value chain dapat dianalogikan sebagai sebuah trik berantai yang dimana kita harus memilah-milah mana keputusan terbaik dari setiap aktivitas perusahaan sehingga mendapatkan nilai aktivitas yang rendah (murah) dan biaya sebuah produk dihitung berdasarkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melakukan aktivitas-aktivitas nilai tersebut sehingga semakin rendah nilai aktivitas  maka semakin rendah pula biaya produksi produk.
     Untuk mengoptimalkan aktivitas suatu perusahaan dapat dilakukan dengan membagi aktivitas berdasarkan tingkat keperluannya, seperti: aktivitas primer dan sekunder. Aktivitas primer berupa proses logistik keluar-masuk bahan produksi, proses operasional produksi, pemasaran dan penjualan, serta pelayanan. Kemudian, aktivitas sekunder berupa proses pembelian bahan baku, pengembangan teknologi, manajemen sumber daya, dan infrastruktur perusahaan.
     Dengan mengetahui mana keperluan primer dan sekunder sebuah perusahaan, maka kita akan mampu mengetahui koordinasi antaraktivitas dalam sebuah aktivitas perusahaan, sehingga jika terjadi suatu masalah, kita dapat lebih mudah mengambil sebuah keputusan berkaitan aktivitas mana yang akan diminimalisirkan sehingga dapat menekan aktivitas nilai yang ada.

Contoh Penggunaan Value Chain:
Bank yang dianalisis : Lippo Bank (PT Bank Lippo, Tbk.)
1. Primary Activities Lippo Bank :
a. Inbound logistics :
– Pengelolaan likuiditas yang sehat, dengan jumlah kas atau setara kas senilai Rp.3570milyar pada akhir tahun 2005, yang terdiri dari kas, giro pada bank lain dan BI, efek-efek, portfolio Sertifikat Bank Indonesia, dan obligasi.
– Program Anti Pencucian Uang dan Kenali Nasabah Anda (penanganan uang yang masuk).

b. Operations :
– Pemeliharaan rekening skala besar maupun kecil, kliring, setoran, tarikan transfer, dls.
– Compliance Group, yang mengawasi jalannya operasi agar sesuai dengan peraturan dari Bank Indonesia.
– Pemantauan kredit
– Program Anti Pencucian Uang dan Kenali Nasabah Anda.
c. Outbound logistics :
– 400 kantor cabang utama, pembantu, dan kantor kas yang tersebar di 87 kota, 700 unit ATM di 120 kota, 6 Branch Service Center.
– E-Banking : Internet Banking, Mobile Banking, Phone Banking, dengan layanan setoran online 24 jam.
– Jalur distribusi pelayanan yang seimbang antara jaringan kantor cabang konvensional.
d.Marketing and sales :
– Tersedianya teller dan information center yang cukup untuk menyampaikan informasi bagi calon konsumen atau konsumen.
– Strategi periklanan yang gencar ditelevisi dan promosi berupa penyelenggaraan undian-undian tabungan berhadiah. Selain itu, adanya Corporate Social Responsibility yang memberikan beasiswa dan bantuan tenaga pengajar dibidang perbankan di beberapa universitas besar, meskipun tidak bersifat iklan namun dapat menambah nilai LippoBank dimata masyarakat.
– Lengkapnya fasilitas dan layanan bank ditambah dengan paket-paket tabungan yang menarik, serta dimbangi dengan perkembangan teknologi, merupakan suatu nilai plus tersendiri bagi LippoBank.
– Penawaran suku bunga tabungan yang tinggi.
– Penataan lokasi kantor cabang dan ATM yang strategis, agar dapat berfungsi lebih efektif sebagai penyedia produk dan layanan perbankan konsumen.
– Produk-produk kredit customer yang inovatif dan kompetitif.